Sunday, October 15, 2017

Pertama Kali Jatuh Cinta



Masa SMP saya dimulai sekitar tahun 2011. Saat itu saya masih berumur 12 tahun lebih setengah abad deh. Hehehe... saya masih ingat saat itu saya masih lucu – lucunya. Masih kayak anak panda yang baru saja lahir dari rahim singa. Entah kenapa sejak SD dulu dandanan saya bisa dibilang cupu. Dengan baju yang dimasukkan ke celana, rambut klimis rapi hasil dari minyak jelantah, dengan sepatu hitam bergambar Master Limbat yang lagi dikubur hidup – hidup, Pokoknya culun banget. Tapi itu cuma penampilan, soal tingkah laku sudah sejak SD memang sudah pecicilan. Apalagi kalau pas jam olahraga terus temen – temen ngajak main barbie  Sepak Bola. Saya pasti langsung disuruh jadi pemain depan. Ada dua tugas yang diemban oleh pemain depan, yaitu mencetak gol ke gawang lawan dan mengajak ngobrol kiper lawan. Nah, kebetulan saya kebagian tugas yang kedua. Tapi jangan salah, setelah saya ajak ngobrol dengan otomatis kosentrasi sang kiper pun menjadi buyar. Sehingga ada bola yang mengarah ke gawangnya pun ia tidak peduli. Tugas yang saya emban bukannya mudah, karena kita harus pandai mencari topik pembicaraan yang up to date agar sang kiper tertarik. Apalagi kalau dikasih bumbu – bumbu sensasi seperti acara gosip di Tv – Tv. Dan jika kebetulan saya yang mencetak gol. Saya diarak temen temen keliling desa. Menemui pak RT, pak RW, pak Kepala Desa sebelum pada akhinya saya dibuang ke Hutan. Hehehehe..
Kebanyakkan orang sudah melupakan masa SMP nya. Namun tidak dengan saya, saya ini ANAK DESA ANTI MAINSTREAM. Saya tidak akan mengikuti kebiasaan yang dilakukan orang – orang biasa. Saya masih mengingat masa SMP saya karena pada saat SMP lah saya mengalami yang namanya jatuh cinta untuk pertama kalinya. Saat itu saya masih kelas 7, masih polos – polosnya. Masih anak kecil yang suka narik ingus masuk ke hidung lagi. Kalau ingusnya susah ditarik, ya dibersihkan pakai lidah. Uhhh.. rasanya hampir sama dengan royco rasa kaldu ayam.
Saya saat itu naksir dengan temen cewek sekelas saya. dia rambutnya panjang, diikat satu di belakang, kulitnya putih kayak kena penyakit panu sekujur tubuh, dan yang terpenting wajahnya imut kayak boneka barbie. Namanya LUKMAN (nama samaran). Entah kenapa setiap saya melihat dia rasanya ada yang muter musik di kepala saya. Setiap melihat dia tersenyum, rasanya seperti melihat gunung anak krakatau merantau ke Sulawesi, seneng banget pokoknya. Melihat dia jalan, saya cuma bisa melongo. Apalagi kalau rambut panjangnya tadi berkibar – kibar, sontak tangan kanan saya hormat sambil nyanyi lagu Indonesia Raya.

Pada intinya, saya sangat mengagumi dia. Dan saat itulah saya merasakan yang namanya jatuh cinta.
Saya ingat saat kelas saya disuruh jadi petugas upacara untuk yang pertama kalinya. Dan kebetulan saya dan dia sama – sama ditunjuk untuk jadi petugas upacara. Pada saat itulah, akhirnya saya bisa ber-sebelasan dengan si LUKMAN (nama samaran). Ya karena saat itu petugasnya ada sebelas orang. Saat itu saya disuruh jadi penjemput pembina upacara. Dan dia yang membaca teks janji siswa. Kebetulan, tempat kita berdiri itu berdampingan. Uhhh.. rasanya kayak ada angin sepoy – sepoy menghampiri jiwa ini. Entah kenapa, muncul satu orang dari belakang menggeser posisi si Dia. Jadi si kampret ini berada diantara saya dan si LUKMAN ( nama samaran). Ternyata dia ketua kelas kita. Badannya tegap, tinggi, besar, kulitnya hitam,pakai seragam lengkap. udah mirip genderuwo habis ikut seleksi ketua OSIS lah. Entah kenapa, yang tadi fokus saya ke si LUKMAN (nama samaran) kini berganti ke sang ketua kelas kampret ini. Meski pandangan saya terhalang oleh kampret ini, sesekali saya mencuri pandangan ke si LUKMAN (nama samaran). Melihat keringatnya menetes, ingin sekali rasanya saya mengusapnya dengan tisu. Dan saat saya memandangi si LUKMAN (nama samaran) , saya melihat keringat si ketua kelas kampret ini juga bercucuran, ingin rasanya saya mengusapnya dengan karung goni basah. Agar muka si ketua kelas ini tidak hangus terbakar. Suara lantang sang ketua kelas ini terdengar sampai sanubari,seiring dengan itu bau keteknya pun mulai mengendus lubang hidung saya. Namun karena saya kalah tinggi, saya cuma bisa diam sambil nunggu giliran untuk latihan. Lama – kelamaan hidung saya mulai bereaksi terhadap gas beracun dari ketek si ketua kampret ini. Kepala ini mulai pusing, pandangan menjadi kabur, perut terasa ingin mual – mual. Dan seketika muncul petanyaan di kepala, “ Apakah saya hamil? “  eh.. bukan. Muncul pertanyaan “ Apakah ini karena hidung saya terinfeksi oleh bau ketek si kampret ini ya? ”  mungkin karena nyium bau ketek si kampret ini sehingga latihan 2 jam serasa kayak 350 tahun dijajah Belanda.
 
Seiring panas terik matahari yang seakan akan membuat otak kita ini meleleh. Tak berselang lama, wali kelas pun menyuruh kita untuk bubar. Akhirnya kita semua masuk ke kelas, kecuali si ketua kelas kampret. Dia masih sibuk dengan wali kelas. Maklum biarpun si ketua kelas kampret ini KAMPRET , tapi dia adalah salah satu murid terpandai di PLANET  Kelas saya. Maka tidak heran kalau dia dekat dengan para guru di sekolahan.

Bersumbang...

No comments:

JANGAN PILIH LAKI – LAKI BAIK…!!!

  JANGAN PILIH LAKI – LAKI BAIK…!!!     Jika kamu kebetulan membaca ini, entah melalui perantara apapun itu.  PERCAYALAH.. Anda adalah o...