Sunday, November 12, 2017

JOMBLONISME

Entah kenapa saya bisa bertahan sampai berabad – abad dengan status JOMBLO ini. Saking lamanya saya menjomblo membuat saya menjadi manusia yang acuh terhadap lawan jenis. Bukan berarti saya itu Homo atau penyuka sesama jenis, hanya saja ada kecenderungan untuk berhati – hati terhadap lawan jenis. Mungkin itu juga yang menjadi alasan utama mengapa sampai saat ini saya masih sendiri. Saya masih merasa nyaman dengan kesendirian yang sudah saya alami dari jaman Hong sampai jaman Heng. Saking lamanya saya menjomblo, saya sampai lupa tahun berapakah terakhir kalinya saya kenal dengan seorang cewek. Mungkin sejak kalender hijriah dibuat saya juga sudah jomblo. Saya rasa itu sudah lama sekali. Bahkan rongga hati ini rasanya itu hampa dan kosong. Rongga hati saya yang mungkin hanya terisi oleh sarang laba – laba dan kotoran tikus. Yang terpenting bukan tikus kantor yah.

Kehati – hatian saya dalam menentukan pilihan pada lawan jenis memang menjadi batu sandungan yang begitu besar bagi kisah asmara saya. Saya sering sakit kepala, mual – mual, masuk angin, dan sariawan dikarenakan tidak adanya tempat untuk hati ini berlabuh. Semua itu seringkali mengganggu pikiran dan jiwa saya. Dalam hati selalu bertanya, “ Apakah saya akan jomblo selamanya? ‘’ , “ Apakah saya lelaki tulen? “ , “ Apakah lebih menyukai pria berbadan kekar timbang seorang cewek? “. Pertanyaan itulah yang muncul saat saya melihat ada dua makhluk kampet yang sedang pacaran  di tempat umum. Dua kampret ini seenak jidatnya saja  mesra – mesraan di tempat umum.  gandengan tangan, pelukan, ciuman, yang cowok giginya maju,  yang cewek pakai behel gigi lagi. Udah pasti, satu ronde ciuman kayak gasing lagi diadu. BLETAKKK!!! 

Belum lagi yang pacarannya milih di tempat gelap. seperti di semak – semak, kuburan, bawah pohon, Planet Pluto. Pokoknya tempat yang jarang dijamah manusia lah. Apa mereka tidak takut pas pacaran di kuburan, terus ada pocong muncul gitu. Terus si pocong malah ngiler. Soalnya semasa hidupnya si pocong jarang diberi perhatian oleh pacarnya. Dan ia meninggal pun bukan karena gantung diri tetapi meninggal karena digantungin perasaan dan harapannya. Atau apa mereka tidak takut lihat mbak kunti nangis karena ditinggal mas uwo yang  merantau ke negeri orang. Harusnya mereka memikirkan itu juga. Karena bagaimanapun setan juga manusia, punya rasa punya hati.. jangan samakan dengan.. pisau belati.. yeaahhh.. (*maaf malah nyanyi..)

Saya masih takut untuk menjalin hubungan pacaran karena dalam konsep pacaran, CEWEK SELALU BENAR. Dan SEBENAR APAPUN COWOK, CEWEK YANG PALING BENAR. Dua konsep ini yang sering menghantui pemikiran ini. Saya sering melihat ketika dua orang yang pacaran berantem pasti akan ada dua hal kemungkinan. Kalau tidak putus, ya cowoknya yang mohon – mohon agar tidak diputusin. Dan itu NYATA!!!

Ketakutan saya bukan berarti saya menjauh dari cewek – cewek. Saya tetap berkomunikasi dengan mereka walau tanpa menaruh perasaan pada mereka. Saya masih nyaman bersenang – senang dengan teman kampret saya. Ya meskipun mereka ngeselin tapi mereka yang selalu ada disaat saya susah. Dan yang terpenting mereka juga jomblo. Jadi ketika kita berkumpul, mungkin kita bisa membuat Partai Politik. Mungkin namanya Partai Jomblo Indonesia, atau mungkin Partai Jomblo yang Berbakti Pada Nusa dan Bangsa. Misi partai ini bukan mensejahterakan rakyat, tapi mensejahterakan kaum jomblo dengan menegakkan #INDONESIATANPAPACARAN. Saya yakin, negara ini membutuhkan partai yang seperti ini. Mungkin akan banyak kader – kader serta simpatisan partai berasal dari orang yang habis diputusin, habis cerai, habis berantem, cakar – cakaran, jewer – jeweran. Semua bergabung untuk Indonesia yang lebih baik. Semoga itu semua dapat tercapai secepatnya.

Saya memang pernah dekat dengan cewek, sejak jaman Esdeh malahan. Cuma pas Esdeh belum ngerti tentang pacaran – pacaran gitu. Ada nama saya dijodohin sama cewek ditembok saja langsung saya coret – coret. Tidak seperti anak Esdeh jaman sekarang, udah pacaran pamer kemesraan di sosmed. Eh kampret, kencing saja masih dipegangin tangan gak usah belagu pacaran lah. Uang jajan juga masih minta orang tua gaya – gayaan pacaran. Belum lagi sama anak EsemPeh nya, baru EsemPeh udah pacaran berkali kali. mantannya udah dimana – mana. Mantan banyak mau untuk apa dek? Kader partai saya tadi. Ya maksudnya belajarlah yang bener, baru pacaran. sekarang mah kebalik, pacaran yang bener baru deh gak usah belajar. Belum lagi yang udah EsemAh, pacarannya udah brutal. Diboncengin naik motor , megangnya erat banget. Saking eratnya, nunggu petir dulu baru bisa lepas. Bolos sana sini, mesra – mesraan di warnet bahkan banyak yang putus sekolah karena hamil diluar nikah. Mungkin menurut mereka hamil diluar nikah lebih baik daripada hamil di luar Angkasa. Kasihan bidannya kan, harus kursus jadi Astronot dulu. Belum lagi pas persalinannya malah listrik di Neptunus padam. Sekarang siapa yang harus disalahkan? PLN lah.. kenapa bisa listrik padam saat persalinan? Bayinya udah mau keluar akhirnya masuk lagi karena takut gelap.

Ya itulah yang membuat pacaran seperti momok yang menakutkan bagi saya. Meskipun saya tidak bisa pungkiri saya juga pernah pacaran. Saya pacaran di tahun 2016, dan berlangsung hampir lama sih, sekitar 30 hari. Tapi hal ini tidak perlu saya ceritakan. saya takut dilabrak oleh mantan saya, karena tidak menjadikannya kader partai.

BERSUMBANG...

Wednesday, November 1, 2017

Kenal dengan Stand Up Comedy



Pertama kali kenal Stand Up Comedy ialah saat saya jalan di Taman terus hanya duduk – duduk santai. Tiba – tiba ada cewek cantik lewat di depan saya terus bisikin sesuatu di telinga saya. Yang dia bilang saat itu, “ BANGUN WOY, SUDAH SIANG NIH... “ seketika mendengar suara itu saya langsung terbangun dari mimpi. Saya pun melihat ada emak yang sudah berdiri di depan pintu kamar. Kayaknya beliau sudah mempersiapkan seember air untuk membangunkan saya. Saya lihat beliau sudah ancang – ancang memegang air seember untuk di gebyurkan ke saya. Untung saja saya sudah biasa menghadapi emak yang seperti itu. Akhirnya saya menggebyur diri saya sendiri dengan air tadi, btw i love you mak...

Setelah mandi dengan air di ember tadi saya pun ganti baju dan siap bergegas menuju sekolah. kebetulan hari ini adalah jadwal pelajaran produktif, saya bisa santai – santai berangkat ke sekolah. Karena guru pengajarnya pun juga santai kalau berangkat ke sekolah. Saya juga gitu lah, yang namanya guru kan “ DIGUGU LAN DITIRU “ (Terjemahan : dipercaya dan dicontoh). Oh iya, saya kelas 2 smk dan mengambil jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, setiap hari mempelajari hal – hal yang berhubungan dengan komputer dan jaringan. Kalau berhubungan dengan negara lain itu bukan tugas saya, itu tugas Presiden. Hehehe..

Saya kemudian menuju ke sekolah, sesampainya di sekolah ternyata masih sepi. Hanya ada beberapa ekor manusia yang sudah berangkat. “ SEKOLAH MACAM APA INI??? “  kata saya di dalam hati, tiba – tiba ada suara dari belakang “ YA MACAM GITU LAH!!! “ mendengar suara itu  saya Terkejut setengah mati. pas saya menoleh ke belakang , saya melihat kumis kepala sekolah sudah naik turun – naik turun. Ha? Kepala sekolah? Saya kaget, kok bisa ada kepala sekolah disini? Darimanakah beliau berasal? Kapan beliau berdiri tepat di belakang saya? Seketika jantung ini berdetak semakin kencang, Apa ini yang namanya Cinta pandangan pertama? Ah, lupakan semua itu. Saya kemudian pergi meninggalkan Kepala sekolah yang misterius tadi. Tapi saya masih heran , kok beliau bisa tahu isi hati saya, padahal saya sendiri tidak tahu isi hati saya sendiri. Maklum saya sudah jomblo sekitar abad ke 7. Jadi isi hati saya kosong tak berpenghuni, sepi tanpa pengunjung, dan sunyi tanpa kehadiran seseorang. Saya pun bergegas menuju ruang praktek, saat itu saya sendiri karena teman – teman sejurusan saya belum pada berangkat. Saya cuma main komputer di lab TKJ. Tiba  - tiba ada teman saya yang menghampiri saya. Dia adalah anak Teknik Sepeda Motor. Sambil membawa hp dia duduk di samping saya. Saya melihat dia, dia melihat saya, akhirnya kami berdua lihat – lihatan. Setelah itu, saya tetap main komputer, dan dia asyik menonton video di hpnya. Tiba – tiba dia ketawa sendiri.  saya kira dia kesurupan makhluk halus, ternyata dia kesurupan makhluk kasar. Karena di setiap ketawanya , dia menyelipkan kata – kata kasar pada susunan ketawanya. Terus saya tanya, “ Nonton video apa? “. Dia jawab “ Ariel vs Cut Tari nih.. “. “ Eh kampret!!! Mana ada video Ariel vs Cut Tari lucu? Saya udah nonton berkali – kali gak ada bagian lucunya “ kata saya. Dia jawab “ ini video stand up comedy “ ( sambil menunjukkan video Ariel vs Cut Tari Stand Up Comedy salah satu komika di sebuah kompetisi ).

Saya yang penasaran akhirnya saya ikut nonton video tadi, lama – lama saya juga ketawa sendiri. Saya curiga saya juga kesurupan makhluk tak kasap mata ( kuman, bakteri, bayi kutu, bayi kuda, bayi gajah, dan bayi dinasaurus ). Tak lama berselang, teman – teman TKJ saya pun datang, mereka melihat saya dan si pembawa video ini sedang berduaan di lab komputer. Dan seketika itu pun kami dicie – cie in oleh mereka. Ya masa saya suka sama anak TSM? Mending sama Kepala sekolah tadi, kumisnya unyu – unyu. Setelah puas mencie – ciekan saya dan anak TSM tadi, si kampret – kampret inipun mulai duduk dan langsung menyalakan komputer. Karena anak TKJ sudah ngumpul semua di lab, si teman saya tadi merasa gak enak. Akhirnya dia pergi meninggalkan saya. Berat rasanya hati ini berpisah dengannya. Tapi mau gimana lagi? Tapi dia melihat saya sepertinya tertarik dengan video Stand Up Comedy tadi. Akhirnya dia melepas kartu memorinya, dan menyuruh saya menonton semua video Stand Up Comedy di memorinya.

Sesampainya di rumah, saya copy semua video saya ke hp saya. Saya mulai menonton videonya satu per satu, ya kalau empat per empat itu tempo lagu Indonesia Raya. Saya pun mulai ketawa cekikikan melihat komika ( Stand Up Comedian) sedang membawakan materi. Ada yang absurd, ada yang act out nya total, ada yang bahas pesantren, ada yang bahas orang jakarta, orang timur, orang china, orang jawa tetapi keluarganya memegang teguh budaya eropa.. pokoknya macem – macemlah.  Tiba – tiba terlintas dipikiran saya “ kenapa saya gak jadi stand up comedyian saja? Kayaknnya seru nih ”. saya semakin tertarik dengan dunia Stand Up Comedy ini. Banyak video para komika yang saya download dan saya pelajari struktur materi yang mereka bawakan. Saya juga browsing tentang cara menulis materi Stand Up Comedy. Cuma saat mau browsing gagal, karena kuota saya habis buat download video tadi. 

Di Stand Up Comedy itu ada yang namanya materi. Materi adalah sebuah susunan dasar sebuah jokes / lelucon yang dibawakan seorang komika saat tampil. Materi ini bisa ditulis tangan, ataupun diketik dengan ms.word atau dengan aplikasi lainnya juga bisa. Di dalam materi tersebut terdiri dari beberapa bit, bit adalah satuan terkecil dari sebuah materi. Dalam sebuah penampilan, seorang komika bisa membawakan berpuluh puluh bit yang sudah ia persiapkan sebelumnya. Nah, biat dari awal sampai akhir di sebuah penampilan itulah yang dinamakan materi stand up tadi. Kembali ke Bit, sebuah Bit itu terdiri dari 2 bagian, yaitu Set Up dan Punchline. Set Up adalah sesuatu yang tidak lucu, gunanya mengantarkan penonton pada bagian yang lucu. Sedangkan Punchline adalah bagian yang lucu dari sebuah jokes tadi.
 Saya kasih contoh salah satu contoh bit stand Up Comedy :

Set Up = kemarin saya nemenin emak belanja, dan di tempat belanja ia ketemu temannya , ibu – ibu kalau ngobrol itu lama banget,
Lama banget..
Puchline = saking lamanya,
ada pengemis bawa anak kecil, sampai anak kecilnya berjenggot belum selesai tu ngobrol..
ini hanya contoh, lucu gak lucu ketawa aja.. hehehe

dan di sebuah bit itu biasanya ada premis, premis ialah sebuah ide pokok yang mendasari sebuah jokes. Contoh : premis dari  bit diatas adalah  nemenin emak belanja, tapi lama. Intinya adalah sebuah keresahan itu ada di sebuah premisnya. Semakin resah sebuah premis, semakin patah sebuah punchline maka akan lucu sebuah bit / materinya.



Saya sendiri masih belajar untuk menjadi Stand Up Comedian, saya sudah menulis beberapa bit – bit Cuma belum pernah membawakannya tampil langsung di depan penonton. Ya karena, di tempat saya tidak ada komunita Stand Up seperti di tempat – tempat lain. Saya belajar Stand Up secara otomotif otodidak dan semoga harapan saya untuk menjadi seorang komika dapat tercapai. Agar saya dapat hidup dengan apa yang saya sukai. Doakan saja saya bisa mengikuti kompetisi Stand Up Comedy Indonesia Season 8 di Kompas TV.

Friday, October 27, 2017

Siapa sebenarnya Hendriadij?


Anak Desa Anti Mainstream

Siapa sebenarnya Hendriadij? Apakah dia seorang manusia? Atau sejenis tumbuh – tumbuhan? Pertanyaan inilah yang sering ditanyakan oleh masyarakat, terlebih masyarakat desa. Pertanyaan ini juga yang sering menghantui warga tentang siapa sosok dibalik nama “ Hendriadij “. Menjadi bahan perbincangan sana – sini, menjadi buah bibir dimana – mana. Sehingga  buah – buahan lainnya menjadi iri dengannya. Saya akan jelaskan siapa sebenarnya hendriadij itu. Maka simaklah baik – baik.

Hendriadij lahir dengan nama asli Hendri Adi Rimbawan, pada 25 juni 1999. Lahir di Dusun Pasiraman, Desa Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah, Negara Indonesia, Benua Asia, Planet Bumi, Galaksi Bimasakti, Kode Pos 58153. Dia adalah Anak Desa Anti Mainstream. Anti Mainsteam sendiri adalah sebuah sikap yang berasal dari lahir maupun yang terbentuk oleh lingkungan untuk tidak mengikuti apa yang biasanya orang mainstream (biasa) lakukan. Sikap Anti Mainstream ini adalah sikap orang yang tidak suka mengikuti trend yang sedang berlangsung, tidah suka memilih hal yang dipilih kebanyakkan orang, dan selalu ingin menjadi yang paling beda dari orang lain. Hendriadij dikenal menjadi anak desa Anti Mainstream itu sejak bayi. Bahkan sejak masih di dalam kandungan. Salah satu contoh hal anti mainstream yang terjadi saat itu adalah saat ibunya hamil, ibunya tidak nyidam apapun. Yang nyidam adalah bapaknya. Saat ibunya hamil, malah bapaknya yang ingin makan aneh – aneh. Aneh yang dimaksud disini bukannya makan paku, beling, ataupun uang rakyat. Tapi ya ingin makan saja, buah – buahan, mie ayam, bakso. Dan untungnya yang nyidam itu bapaknya. Coba yang nyidam ibunya pasti nyidamnya lebih aneh,mungkin malah ingin dibeliin sawah 7 petak, uang beberapa juta, dan paket umroh serta haji. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa wanita di dunia ini itu materialistis. Tapi meskipun begitu, Hendriadij tetap sayang sekali dengan kedua orang tuanya. Keuntungan yang kedua saat bapaknya yang Nyidam dan ibu yang hamil, karena bisa saling melengkapi. Cuma ini akan jadi masalah kalau misal ibunya yang nyidam, dan bapak yang hamil. Kan jadi repot urusannya? Iya kan? Iya aja deh.

Meskipun sejak kecil Hendriadij hidup serba kekurangan, tapi ia tak pernah mengeluh. Pernah mengeluh sih, tapi jarang – jarang juga. Karena dia tahu bahwa Tuhan tidak akan membiarkan hamba-Nya mati kelaparan setelah bekerja keras untuk bertahan hidup. Karena sedikit pun uang yang kita miliki pasti bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup, sedangkan sebanyak apapun uang yang kita miliki tak akan pernah cukup untuk memenuhi gaya hidup. Ya terkadang terlintas dikepalanya, jadi orang kaya itu enak, mau apa – apa tinggal gesek Kartu Kredit. Beda sama orang miskin, mau apa – apa tinggal gesek KTP, untuk jaminan pas ngutang.
Hendriadij sekolah di SD Negeri 4 Katekan. Ia masuk SD pada umur 6 tahun lebih beberapa hari, beberapa jam, dan beberapa detik.  Di SD N 4 Katekan itu tidak ada Taman Kanak – Kanaknya, sehingga umur 6 tahun sudah harus masuk Kuliah sekolah dasar. Umur 6 tahun dia masih lucu – lucunya, banyak orang yang kepengen untuk nyium. Beda dengan saat dia dewasa, jangankan nyium, melihat wajahnya saja tetangganya langsung kena tipes 2 hari. Dan harus berobat menggunakan kartu

BPJS. Kasihan yah? Hehehehe.

Mungkin masih ada pertanyaan yang mengganjal, kenapa kok namanya “ Hendriadij “. kok bukan “ Hendriadir ” ? atau mungkin pakai huruf lain selain J, misal “ Hendriadik “ , “ Hendriadiw “ , “ Hendriadix ”, “ Hendriadizzzzz “ , atau apalah gitu?. Apasih sebenarnya misteri dibalik huruf J ?

Sebenarnya bukan misteri sih, dulu dia menggunakan nama Hendri Adi saja ( tulisan saja hanya pelengkap), lalu setelah melakukan penelitian serta survei ke berbagai tempat, nama ini dirasa terlalu Mainstream. Perlu diketahui bahwa Hendriadij itu membenci hal – hal yang berbau Mainstreamisme. Lalu huruf J berasal dari mana? Ya, dari Alfabet lah. Masa dari huruf aksara jawa. Kemungkinan huruf J diambil dari nama Junior, jadinya ialah Hendri Adi Jr. Mengingat nama itu pernah menjadi nama Facebook dia selama beberapa minggu, sebelum berganti menjadi Hendriadi claloe cyanx amue clamaenxa. ya meskipun agak menjijikan sih.

Atau nama J berasal dari nama sang bapak, perlu diketahui bahwa nama bapaknya berawalan dengan huruf J, yaitu Bapak Jami’an. mungkin juga J diambil dari tempat tinggalnya, yaitu Jawa Tengah.
Atau pilihan terakhir, nama J diambil dari statusnya, yaps JOMBLO . Hendriadij sudah jomblo sejak jaman Dinasaurus  masih pubertas sampai saat ini Dinasaurus udah punah.  yang tersisa hanya fosil beserta kenangan yang dulu ada. Alasan ini sebenarnya yang paling masuk akal sih. Tapi entah itu benar atau tidak? Nobody’s Know.
 
Kurang lebihnya itu sih, tentang siapa Hendriadij. Saya tidak akan menjabarkan tentang dia panjang – panjang. Karena ini cerita, bukan jarak matahari ke pom bensin terdekat. So, tetaplah membaca karena membaca adalah jembatan ilmu. Tapi, bila tulisan diatas tadi tidak mengandung ilmu, setidaknya kalian telah menyia – nyiakan waktu beberapa menit dalam hidupmu. Hehehehe..

~ TAMAT ~

Wednesday, October 18, 2017

Sunat Berhadiah Sepeda



Saya masih ingat betul saat pertama kali dibelikan sepeda baru oleh emak. Saat itu saya kelas 6 SD, dan sudah saatnya untuk disunat. Sebenarnya takut sih, cuman si emak membujuk saya untuk tetap sunat dengan iming – iming dibelikan sepeda baru. Saat itu saya iya – iya saja tanpa memikirkan resiko dan beban yang akan saya temui di masa depan. Dan di desa setiap ada hajatan besar pasti akan ada perayaan. Memang itu tradisi turun – menurun dari nenek moyang yang seorang pelaut, Gemar mengarung luas samudra... Menerjang ombak tiada takut... Menempuh badai sudah biasa... *maaf kebawa suasana..
Dan seketika saya setuju dengan tawaran si emak. Keluarga besar saya pun menyelenggarakan Rapat Paripurna membahas tentang perayaan besar – besaran. Setelah seluruh anggota keluarga kumpul, barulah Rapat ini dimulai. Belum ada 5 menit, saya melihat ada beberapa anggota Rapat sudah menguap. Mulut mereka terbuka layaknya vakum cleaner yang sedang menghisap mangsa. Dan di menit ke 10, orang yang menguap tadi mulai menaruh kepalanya di meja, tertunduk dengan beralaskan kedua tangannya di atas meja. Saya mulai berpikir “ Jadi seperti ini toh rasanya, pas Rapat malah ada yang tidur. Sudah seperti Anggota DPR saja “. Akhirnya Rapat yang tidak jelas tadi menghasilkan sebuah kesimpulan bahwasanya mau tidak mau saya harus sunat 2 minggu lagi. Acara pesta perayaannya akan dipersiapkan oleh keluarga.
Mendengar kesimpulan ini, sempat hati ini ragu dengan keputusan ini. “ Apa benar saya harus berpisah dengan ujung mungil yang saya punya? “ tanya saya dalam hati. Tapi iming – iming sepeda baru dari emak sering menghapus keraguan dalam jiwa. Sehingga waktu 2 minggu berlalu begitu saja.
 Tepat hari ini, saya harus merelakan kepergian ujung mungil ini. Mau tidak mau harus tetap berpisah, karena Acara perayaannya pun sudah akan digelar. Sudah ada tenda – tenda dipasang di depan rumah, sounds system pun sudah lengkap. Seperti ada kesenangan yang akan digelar disaat saya harus berpisah dengan ujung mungil.
Saatnya telah tiba, Malaikat Izra’il Sopir pun sudah datang untuk menjemput saya. Saya dan keluarga beserta teman teman saya mulai masuk mobil. Mobilnya ber-AC namun menjadi sumpek karena kebanyakkan muatan. Saya juga bingung, mengapa teman teman saya ikut ke tempat sunat. Fungsi serta manfaat mereka sebenarnya apa sih? Ingin menyemangati? Saya ini mau sunat bukan mau tanding tinju. Jadi gak perlu dukungan yang berlebihan juga sih. Tapi tak apa – apa juga, setidaknya kehadiran mereka membuat mobil menjadi rame dan sumpek. Sesampainya di tempat sunat, saya dan keluarga mendaftar dulu. Dan harus menunggu antrian / giliran untuk dipanggil. Saya melihat ada anak cowok lain yang lagi ngantri untuk sunat juga. Badannya lebih besar dari saya. Kulitnya lebih gelap dari kulit saya. Nampaknya, ketika dia besar dia pantas jadi pemain SMACKDOWN. Saat saya melihatnya, tiba – tiba dia juga melihat ke arah saya. Akhirnya kita berdua lihat – lihatan. Dia melihat saya dengan tatapan sinis meremehkan. Kalau saya bisa membaca isi hatinya, pasti dia sedang meremehkan saya yang tubuhnya kecil ( bahasa pengganti : KONTET). Tatapannya seakan – akan ketika saya disunat nanti saya pasti menangis yang luar biasa. Setelah menatap saya dengan begitu mesra sinis, akhirnya dia dipanggil untuk disunat terlebih dahulu. Gayanya belagu masuk ke kamar sunat sambil mendorong pintu dengan kakinya. Padahal jelas – jelas tertulis di pintunya “TARIK”. Mau ditendang sekalipun gak bakal kebuka itu pintu. Saya Cuma bisa nahan ketawa nahan tingkah aneh orang ini.
Saat dia sudah masuk ruangan sunat, tak lama terdengar suara jeritan yang menggema. Rasa ragu saya yang berminggu minggu saya pendam kini muncul secara perlahan. Jeritan anak tadi, semakin lama semakin keras. Dalam hati bertanya – tanya “ Masa iya makhluk mengerikan tadi takut disunat? “. Semakin hati ini ragu untuk berpisah dengan si ujung mungil. Tak berselang lama, si Anak belagu ini keluar sambil mengusap air matanya. Ia meninggalkan tempat sunat dengan wajah tertunduk dan badannya lemas. Tiba – tiba terdengar suara aneh yang menyeramkan. Ternyata itu suara panggilan untuk nomer urut saya. Saya terkejut, seakan tak percaya. Sudah tiba masanya untuk saya berpisah dengan si Ujung mungil ini. Bertahun – tahun kita sudah bersama, mengalami peristiwa suka maupun duka. Berat rasanya kaki ini melangkah menuju ruang sunat. Perlahan demi perlahan saya buka pintu ruangan. Saya melihat ada 2 dokter yang menyiapkan alat – alatnya. Ada gunting, pisau, wajan, microwave, teflon. Maaf, ternyata saya salah masuk ruangan, itu dapur.

Akhirnya saya masuk ruangan sunat, dan terjadilah.....
 
( maaf cerita sunat harus disensor karena mengandung unsur – unsur yang tidak begitu penting  untuk dipublikasikan)

Setelah saya disunat, saya diperbolehkan untuk pulang. Setelah keluar ruangan sunat, teman – teman saya bertanya bagaimana rasanya. Bahkan pak sopir pun juga tanya bagaimana rasanya. Sempat kesel juga sih, ya kan pas sunat dikasih obat penghilang rasa sakit, ya saya gak ngerasaiin apa - apalah. Memang berharap saya sunat rasanya apa? Anggur? Melon?Nanas? Buah Naga? Atau Naga beneran sekalian. Tapi memang gitu, disaat ada yang sunat pasti akan ada pertanyaan kampret itu muncul.
Akhirnya saya dan semua orang yang mengantar saya balik ke rumah. Di rumah kita sudah ditunggu oleh keluargs besar saya. Saat kurang beberapa meter dari rumah, malah mobilnya mogok. Terpaksa saya dan rombongan tadi jalan kaki. It’s ok, i’m fine.

Next saja.. ceritanya jangan panjang – panjang.. nanti dikira daftar dosa kalian lagi.. :v

Oh iya, 1 minggu kemudian dari hari itu, saya dibelikan sepeda oleh emak. Langsung dari toko sepeda. Senangnya hati ini tak karuan. Akhirnya bisa pamer. Hehehehe..

JANGAN PILIH LAKI – LAKI BAIK…!!!

  JANGAN PILIH LAKI – LAKI BAIK…!!!     Jika kamu kebetulan membaca ini, entah melalui perantara apapun itu.  PERCAYALAH.. Anda adalah o...