Assalamu'alaikum.wr.wb..
ketemu lagi nih dengan saya, setelah sekian lama bertapa di goa akhirnya bisa menyapa kalian lagi. hehehe..
kali ini ada yang beda dari tulisan saya, karena kali ini saya akan menyajikan cerita horor yang super duper menyeramkan.. *lebay
karena saya terinspirasi dari cerita horor yang sedang viral yakni " KKN DI DESA PENARI ". terlepas bahwa itu cerita nyata atau hanya imajinasi dari sang penulisnya, saya juga tidak tahu. tetapi saya mendapat banyak pelajaran setelah saya membaca cerita tersebut.
disini saya juga akan membagikan kisah horor yang pernah saya alami. ya meskipun gak horor - horor banget sih, tapi ya cukup menarik kalau diceritain.
oke.. kita mulai cerita kali ini.. cekidot..
HOROR IJO : SOSOK BERBAJU MERAH
Libur sekolah telah tiba, lebih tepatnya adalah libur kelulusan. saya masih ingat betul saat itu pertengahan tahun 2011. saya yang baru saja lulus kelas 6 sekolah dasar merasa terbebas dari jeratan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah. saya pun memproklamirkan kemerdekaan ke khalayak umum.
" MERDEKAAA!!! " Ucap saya dengan lantang.
ucapan itu pun langsung disambut sorak gembira warga desa yang ikut senang melihat saya telah bebas dari Penjajahan Kolonialisme Soal. soal - soal yang sangat membebani para siswa. tak sedikit juga yang mengalami stres, depresi, kejang - kejang, muntaber, hipotermia, dll..
libur sekolah memang agak panjang. kalau gak salah dulu itu hampir 2 bulanan lebih. dan karena libur kelulusan yang agak lama, hal tersebut dimanfaatkan oleh para orang tua / wali murid untuk mensunatkan anak laki - lakinya. saat itu hampir bersamaan teman - teman saya melakukan sunat / khitan. untung saja saya sudah sunat terlebih dahulu. setidaknya saya lebih pro dari teman - teman saya. setiap kali teman saya bertanya bagaimana rasanya sunat.
saya jawab dengan tegas " seperti digigit semut." mendengar jawaban itu teman saya pun merasa lega. namun saya timpali lagi jawaban saya yang tadi.
" tapi semutnya nempel dirahang buaya ". sontak teman saya pun merinding ketakutan karena jawaban timpalan dari saya. saya pun tertawa seperti scene orang jahat di sinetron. dan saat itu saya sadar bahwasanya mungkin menjadi aktor adalah jalan ninjaku. hehehe.. berjanda ya gan.. jangan diambil hati..
saat itu ada semacam hajatan besar di rumah teman saya. sebut saja namanya Heri ( nama disamarkan ).
Keluarga Heri memutuskan untuk mensunatkan Heri bukan tanpa alasan. mereka telah melakukan rapat akbar sebelumnya dan akhirnya pun tercapai kata mufakat. sebelum hari H, biasanya di desa saya ada tradisi yang namanya "
jejagongan ". mungkin kalau istilah lebih simpelnya adalah
Nongkrong - nongkrong yang dilakukan warga desa khususnya pemuda ataupun bapak - bapak yang dilaksanakan beberapa hari secara berturut - turut dan bertempat di rumah si yang akan punya hajat dan si yang punya hajat wajib untuk menyuguhi aneka cemilan dan teh anget sebagai pelengkap nongkrong - nongkrong manja. dan perlu anda tahu, jejagongan dilaksanakan setelah isya' sampai subuh. tetapi kalau mau pulang sebelum itu ya gakpapa. warga desa sangat toleransi kok. ya itu tadi penjelasan simpel dari jejagongan. *simpel mbahmu..
saya pun sebagai pemuda desa ( karena sudah sunat maka boleh menyebut dirinya pemuda ) juga antusias meramaikan khasanah jejagongan tadi. saat itu jam menunjukan pukul 7 malam. itu pertanda saya harus ikut tampil dan berpartisipasi. saya pun langsung meluncur ke tkp dengan harapan akan ada banyak cemilan disana. lumayan kan buat ngurangin jatah beras di rumah. hehehe..
saya pun pamit dengan orang tua. dan bergegas ke rumah Heri yang jaraknya sangat lah dekat. mungkin sekitar 300 meter dari rumah saya. ya meskipun dekat tetap saja harus pamit orang tua. karena kita gak pernah tahu apa yang akan terjadi nantinya.
sesampainya disana aku melihat teman temanku sudah ada disana sejak tadi.
" sial, aku kecolongan start " gunamku dalam hati.
memang benar, saya lihat mereka sudah sibuk dengan camilan dan teh angetnya. namun saya harus tetap bersikap profesional dalam hal apapun. termasuk untuk saat ini.
akhirnya kami pun main - main seperti biasanya. karena waktu itu belum ada gadget, kami main pyur main. bukan mabar PUBG atau FreeFire. waktu itu hape blackberry saja sudah auto jadi sultan. apa dayaku yang hapenya cuma merek IM* ( sengaja disensor agar kalian tidak tahu kalau itu mereknya IMO ).
kami main pun biasa, sembari sesekali menyeduh minuman yang sudah agak dingin. dan anehnya rasanya kok bukan seperti teh. bahkan tidak ada rasanya sama sekali. sial, ternyata saya minum air putih. salah minum kampret. tak terasa pun ternyata malam semakin petang. saya lihat sudah pukul 10 malam. mungkin lebih tepatnya setengah 11 malam. tak tahu mengapa saat itu saya ingin sekali pulang ke rumah. padahal cemilan masih banyak. teh anget masih beberapa teko. dan teman - temanku pun juga menyarankan saya agar tidak pulang sendirian. saya sendiri juga ragu antara pulang atau masih nanti nunggu teman saya. memang jarak rumah Heri dan murah saya cukup dekat namun yang namanya desa tetaplah desa. dengan segala mitos keangkeran yang dipercaya oleh masyarakatnya. terlebih antara rumah saya dan rumah Heri terdapat satu rumah kosong yang lama tak berpenghuni. rumah itu berada di tepi jalan dan gelap gulita tanpa ada penerangan lampu apapun. hanya ada lampu jalan itu pun saya rasa masih kurang. banyak desas desus hal angker dari rumah itu. namun banyak juga yang tak mempercayainya dan menyangka bahwa hanya ilusi ketakutan saja.
malam itu saya berdamai dengan diri saya sendiri dan memutuskan untuk pulang. saat ingin bergegas, dari kejauhan saya melihat ada sosok berbaju serba merah. hampir seperti pakaian orang china. sosok itu berdiri disamping pohon ditepi jalan. sosok itu tepat berdiri bersebrangan dengan rumah kosong tadi. saya melihat sosok itu sedang mengawasi kami yang sedang bermain di depan rumah. saya tidak melihat jelas mukanya karena kurangnya pencahayaan. yang saya tahu sosok itu berdiri mematung selama beberapa menit. yang dari awal saya kekeh ingin pulang, seketika merasa merinding melihat sosok itu yang terus terusan melihat kearah sini. saya juga masih bimbang apakah sosok itu memang manusia atau bukan. saya yang melihat itu pun tak berani untuk bercerita dengan teman - temanku. saya hanya mengajak teman - temanku untuk masuk ke rumah dan bermain di dalam saja.
sembari bermain saya masih kepikiran apa sosok yang tadi sedang mengawasi kami. namun saya berusaha untuk cuek dan tidak memikirkannya lagi. tak berapa lama, ada teman saya yang mengajak pulang. tentunya saya senang sekali. ada yang bisa diajak ngobrol saat di jalan. saat itu mungkin hampir jam 12 malam, saya rasa cukup untuk jejagongan hari ini.
sayapun berpamitan dengan Heri dan memutuskan pulang dengan teman saya. saya masih penasaran sosok apa tadi yang mengawasi kami. namun dari tempat saya melihatnya tadi, sosok itu rupanya sudah tidak ada. saya yakin sekali tadi ada sosok yang berdiri di samping pohon ditepi jalan. namun saya masih belum bisa ngeh apakah sosok itu benar manusia atau makhluk halus. saya dan teman saya pun melintasi pohon yang tadi. sesampainya di pohon itu, saya tidak melihat sosok apapun. bahkan saya juga melihat le rumah kosong tadi tidak ada sosok / suara - suara yang bisa membuat bulu kuduk merinding. akhirnya saya meyakinkan diri bahwa sosok tadi adalah manusia. saya pun pulang ke rumah. dan hidup saya berlangsung sampai hari ini.
namun sampai saat ini saya masih penasaran sosok yang pernah saya lihat itu sebenarnya apa. kalau dibilang manusia, harusnya saya kenal siapa dia. karena mau bagaimanapun masih satu desa. otomatis kalau tidak kenal ya minimal pernah ketemu lah. kalau dibilang orang gila, tetapi saat itu tidak ada orang gila di desaku. ya masa orang gila berdiri mematung disamping pohon?
tetapi kalau sosok tadi saya bilang setan / hantu / jin / macem - macem, apa tujuannya berdiri di samping pohon? apakah dia ingin menyuarakan Reboisasi atau bagaimana? entahlah.. saya sendiri masih bingung dengan sosok yang saya lihat tersebut. agak serem sih kalau kalian ngalamin langsung seperti saya. awalnya saya gak ingin cerita pengalaman ini. karena memang sebelumnya saya tidak pernah melihat sosok hantu apapun dalam hidup saya. kalau pun sosok itu adalah manusia, saya doakan agar panjang umur sehat selalu dan diberi umur yang barokah. jikalau sosok itu adalah sebangsa jin atau apalah itu, saya doakan agar tenang di Alam sana. Aamiin..
sekian cerita dari saya. btw.. itu tadi cerita nyata ya.. namun ada beberapa yang saya tambahin bumbu komedi. biar gak tegang guys..
saya mewakili kru yang bertugas mengucapkan pamit undur diri..
sekian dan sampai jumpa..
Wassalamu'alaikum.wr.wb..